Jumat, 18 November 2016

Jalan Jalan Hemat: Bermain di Taman Ekspresi

Jika anda sedang berniat hemat tapi anak-anak ingin bermain, ajaklah mereka ke taman kota yang bisa diakses secara cuma cuma. Bukan hanya untuk anak-anak tentunya, remaja, dewasa, manula, siapa saja bisa datang ke taman kota.

Ada banyak taman kota di Bogor, salah satunya adalah Taman Ekspresi. Taman ini terletak di pusat kota, tidak jauh dari Taman Kencana. Untuk menuju kesini bisa menggunakan angkutan umum, tapi saya lupa jurusannya (nanti di update ya).

Dinamakan Taman Ekspresi mungkin untuk memberikan masyarakat kesempatan berekspresi melakukan berbagai kegiatan positif.

Taman ini berukuran cukup luas. Yang menonjol dari taman ini adalah memiliki kursi berundak seperti di stadion. Mungkin kursi ini sengaja di desain untuk menonton jika ada pertunjukkan di tengah taman.

Faiha anak saya adalah anak yang sangat aktif. Karenanya dia sangat senang dibawa ke tempat luas seperti ini. Dari awal datang langsung lari berputar ke seluruh taman, tak henti hentinya seperti gasing ^^' Anak-anak pasti suka dengan ruang terbuka yang luas seperti ini, terlebih anak yang aktif.

Ada banyak aktivitas yang dilakukan di taman ini, yang paling menarik tentunya banyak anak-anak yang sedang bermain sepatu roda, rupanya taman ini adalah tempat berlatih komunitas sepatu roda Bogor setiap hari Sabtu dan Minggu.


Ada juga komunitas lingkungan yang sedang mengadakan rapat dan kegiatan.



Ada yang bersepeda, makan bersama, dan banyak yang sekedar duduk santai berbincang bersama atau sendirian sambil menikmati sepoi angin.



Sayangnya ada beberapa pengamen disana yang betul betul merusak suasana. Pengamen ini mengamati, pengunjung yang baru datang segera didatangi untuk mengamen, padahal sedang asik-asiknya menikmati suasana. Tak hanya satu, selang beberapa lama datang lagi pengamen lainnya yang langsung datang berhadapan dengan kita, suaranya pun tidak merdu. Sungguh sangat disayangkan. Saya rasa pemerintah perlu mengawasi kehadiran para pengamen ini. Karena kehadiran mereka dapat membuat masyarakat malas untuk datang kesini.

Taman ini sangat bersih dan rapi. Pedagang makanan hanya ada di luar area taman, itupun tertata dengan rapi. Tidak ada sampah, semoga selalu seperti ini. Ada beberapa papan petunjuk di taman ini seperti larangan untuk menginjak rumput. Sebagai pengunjung kita harus menghormati aturan dan selalu menjaga kebersihannya ya..


Sepertinya pemerintah berhasil menjadikan taman ini sebagai tempat untuk berekapresi, sesuai dengan namanya. Saya pribadi langsung kepikiran untuk membawa biola saya dan berlatih disana. Bermain musik di ruangan terbuka yang teduh itu terbaik (buat saya)... adakah pemain musik lain yang mau menemani??.. Kita chamber sama2 :) Kalau anda suatu hari kesana dan menemukan ada yang bermain biola disana, mungkin itu saya, haha...

Yang menjadi pertanyaan saya, apa yang terjadi dengan semua aktivitas disana jika hujan?... Karena Bogor langganan hujan, dengan waktu yang cukup lama dan lebat. Apakah seketika itu juga bubar? karena tidak ada penutup/atap di taman. Sayang sekali ya kalau harus bubar, karena ada banyak kegiatan positif di dalamnya. Adakah upaya untuk mengoptimalkan fungsi taman saat hujan?..

Kami tidak terlalu lama disana, karena langit kembali mendung. Sampai detik terakhir kami akan pulang, kakak Faiha masih berlarian memutari taman. Dia sangat senang. Sepertinya taman ini akan menjadi favorit kami :)




Selasa, 15 November 2016

Saung Pak Ewok-Pilihan Kuliner Bogor yang Berkesan

Dalam rangka menjamu bubu a.k.a nenek Cucu yang sedang berkunjung ke rumah, kami mencari tempat kuliner yang berkesan namun tidak terlalu jauh dan tidak terlalu macet. Pertimbangan kami setiap pergi bersama keluarga adalah menghindari macet ^^

Saung Pak Ewok berada dalam kawasan kuliner yang sangat terkenal di Bogor: Taman Kencana.  Untuk menuju Taman Kencana bisa menggunakan angkutan umum, namun tidak semua tempat kuliner di Taman Kencana terlewati angkot, khususnya Saung Pak Ewok. Tempat ini sedikit terpisah dengan deretan 'Kedai Kita', 'Apple Pie' dan lainnya. Jika kita menggunakan angkot, harus berjalan ke bagian dalamnya. Kalau kita belum pernah kesana mungkin agak bingung menemukannya. Tidak sulit kalau kita gunakan 'GPS', seperti yang dilakukan suami saya^^



Tempat kuliner di desain cukup hangat, tidak begitu besar, tapi penuh sekali dengan pengunjung pada saat weekend. Menurut pengamatan sebagian besar pengunjung adalah anak-anak muda, sebagian lagi adalah keluarga muda seperti kami.




Beberapa pengunjung yang baru datang rela mengantri berdiri di depan demi mendapatkan tempat duduk. Namun yang saya perhatikan tidak begitu lama mereka menunggu karena makanan yang disajikan disini lebih banyak berjenis makanan cemilan sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk makan.

Menurut artikel yang saya baca Pak Ewok pada awalnya berjualan sop buah. Tak heran menu tempat ini memiliki banyak varian sop buah dan berbagai jenis es lainnya. Untuk makanan terdapat berbagai jenis baso, cuanki, somay batagor. Seingat saya tidak ada menu nasi.

Kami memesan batagor, cuanki, baso goreng, somay, sop buah yoghurt, es Bangkok, minuman oreo dan puding. Untuk rasa kami sepakat lumayan. Apalagi kalo tanya sama suami yang selera enaknya tinggi^^' Lahir dan besar di Bandung yang memiliki citarasa makanan yang enak-enak dan murah. Di Bandung tukang jualan depan rumah, pinggir jalan semuanya enak dan murah. Susah menaklukkan lidah orang Bandung atau yang lama tinggal di Bandung :D


Somay dan batagor rasanya biasa saja tapi bumbunya enak. Yang saya recommended justru Baso Goreng dan Es Bangkok nya, enyaakkk... Sayang ga sempet foto makanannya.

Oya di bagian depan dijual puding dengan bentuk yang menarik. Waspadalah anak-anak pasti tergoda, haha... termasuk kakak Faiha. Sehat sih pudingny, tapi mahil, satu puding berukuran agak besar harganya Rp.19.000,- (sama dengan harga makanan), dan setelah dibeli ga dihabisin karena rasanya biasa saja.

Yang berbeda dari tempat makan ini adalah mereka menyediakan fasilitas naik andong/ bendi/ dokar dari kawasan parkir yang agak jauh ke depan pintu tempat makan bagi pengunjungnya secara gratis! Yeaaayyy... lumayan naik andong, hiburan buat anak-anak. Padahal jaraknya deket si, tapi seru aja ya naik andong.


Tapi secara keseluruhan tempat ini cukup rekomendasi untuk makanan yang lumayan enak dengan harga yang tidak terlalu mahal. Karena di Bogor rata-rata harga makanan menurut kami relatif mahal dengan rasa yang biasa saja (belum move on sama Bandung).

Sekian laporan kuliner kali ini. Selamat berkuliner cerdas :) Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.


Sabtu, 12 November 2016

Wisata ke Taman Topi

Perjalanan ke Taman Topi ini cukup mendadak sebetulnya karena baru malam sebelumnya saya diajak oleh Ateh a.k.a Ibu Zaki.

Taman Topi terletak di pusat kota Bogor. Untuk menuju kesana bisa diakses dengan berbagai angkot yang menuju stasiun kereta Bogor. Selain menggunakan kendaraan pribadi tentu saja bisa menggunakan kereta api dalam kota karena letaknya bersebelahan dengan stasiun kereta api Bogor.

Kali ini kami menuju kesana menggunakan kereta api. Walaupun sebenarnya jarak dari rumah kami tidak terlalu jauh dengan Taman Topi namun anak-anak lebih suka bepergian dengan kereta.

Hari minggu pagi persiapannya cukup membawa bekal nasi, minuman, snack dan perlengkapan renang karena menurut informasi anak-anak bisa bermain air disana.

Kami naik kereta dari stasiun Cilebut di dekat rumah, satu stasiun sebelum stasiun Bogor. Biaya kereta per orangnya murah meriah, ga sampai 10 ribu, lupa karena tiketnya dibayarin ibu zaki, :) .. Alhamdulillah kereta krl nyaman dan dapet duduk karena kita berangkat bersama krucil, jadi diutamakan anak- anak.

Sampai di stasiun Bogor sudah masuk waktu zuhur. Kami mampir shalat di mushola stasiun yang cukup nyaman dan rapi. Baru pertama menginjak stasiun Bogor, cukup kagum dengan suasananya yang canggih dan luas. Stasiun lain yang saya datangi soalnya biasa saja. Mungkin karena stasiun Bogor ini pemberhentian terakhir ya, jadi banyak yang hilir mudik naik kereta, apalagi pekerja pekerja di Jakarta banyak yang huniannya di Bogor. Sehingga stasiun ini menjadi fasilitas penting dalam kehidupan masyarakat Bogor utamanya.

Taman Topi terletak hampir bersebelahan dengan stasiun Bogor. Keluar dari stasiun kita hanya perlu berjalan ke arah sebelah kiri beberapa meter saja dan voilaaa!, sampai...!! :)

Taman Topi dikelola cukup baik melihat kerapihan dan kebersihannya. Tiket masuk ke per orangnya cukup murah, hanya sembilan ribu rupiah per orang. Tapi....untuk masuk/ main ke tiap wahananya kita harus membeli coin atau tiket lagi. Harga tiap permainan atau wahana berbeda beda, untuk naik kereta monorel misalnya kita membayar Rp.10.000,- per kereta (bisa dua orang). Flying fox Rp.10.000,- per anak. Yang paling mahal mungkin masuk ke kolam air (kolam renang mini) yaitu Rp. 25.000,- per anak. Jumlah permainan di Taman Topi mungkin lebih dari sepuluh. Kalau semua permainan mau dinaiki anak-anak garuk garuk kepala juga saya ^^'

Kalau kita ga mau keluarin uang lagi saat main di Taman Topi bisa saja sih karena disana ada taman bermain outdoor dengan fasilitas ayunan, tali panjat dan lainnya yang bisa digunakan secara gratis. Tapi ya yang namanya anak-anak liat aneka mainan di sekelilingnya, ya pasti pengen lah ya.... #tepokjidat#. Makanya pas saya masuk ke taman, anak anak saya ingatkan hanya boleh menaiki tiga wahana ^^'

Anak anak saya menaiki monorel, balon putar, bombomcar, kolam air dan flying fox. Permainan monorel cukup menyenangkan karena kita dapat melihat berbagai wahana dari taman topi dari atas namun juga menegangkan karena kita menaiki kereta di tempat yang cukup tinggi dengan satu rel yang sepertinya bergoyang-goyang. Saran saya anak-anak sebaiknya didampingi orang dewasa saat menaikinya, berjaga-jaga memegangi anak-anak yang tiba-tiba berdiri atau bergoyang goyang atau naudzubillah melompat... karena bagian samping pintu kereta pendek dan cukup terbuka.

Bombomcar tentu saja seru bagi anak-anak ya, berputar mengelilingi mobil dan saling menabrakkan. Adek yang menaiki ini bersama saudara laki-lakinya yang lebih besar 'ketagihan' minta berulang ulang menaikinya.

Nah, kalo balon gelembung di atas air ini menjadi pilihan kakak. Dari awal matanya langsung tertuju kesana. Bola besar berwarna warni yang menggelinding di atas air sepertinya sangat menarik. Sayangnya satu tiket bola gelembung yang cukup mahal menurut saya, kalau tidak salah 20 ribu per anak, dalam waktu yang relatif sebentar.



Permainan kolam air yang terletak di bagian belakang Taman Topi pastinya akan menarik anak-anak kecil. Kolam renang mini ini tinggi airnya hanya sebetis orang dewasa. Meskipun ukurannya kecil namun memiliki beberapa pernak pernik air seperti berbagai pancuran yang disukai anak. Namun dengan ukuran kolam yang sempit sepertinya tidak bisa didampingi orang dewasa langsung. Pada saat anak anak kami bermain disana, anak-anak lain pun tidak ada yang didampingi orang dewasa di dalam kolam. Entah karena orang yang tidak memiliki tiket tidak boleh masuk atau memang orangtua/ pendamping waktu itu hanya berniat mengawasi dari jauh. Kalau saya pribadi karena anak-anak sudah berusia lima dan tujuh tahun saya merasa bisa melepas mereka di kolam yang pendek. Selain itu ada penjaga kolam yang mengawasi anak-anak.

Pendamping hanya duduk di tempat yang telah disediakan di samping kolam. Tempat tunggunya persis berada di samping kolam sehingga kita dapat mengawasi anak-anak dari luar. Namun kekhawatiran tentu ada bagi anak-anak yang berusia balita seperti terpeleset jika bermain tanpa pendampingan langsung.

Yang paling berkesan sepertinya adalah menaiki flying fox karena ini kali pertama mereka melakukannya.

Menurut penjaga wahana, flying fox sudah bisa dilakukan mulai usia empat tahun. Anak-anak diikat dengan tali pengaman, meniti anak tangga di pohon yang tinggi lalu meluncur beberapa meter ke bagian tengah taman.


Dari pengalaman kami berkunjung ke Taman Topi anak-anak terlihat sangat berkesan dengan permainannya, terbukti mereka ingin balik lagi kesana. Tapi bagi saya, wisata ini terlihat murah tapi ternyata mahal mengingat permainan permainan di dalamnya bayar terpisah kembali. Berikut beberapa tips yang dapat saya berikan jika anda ingin berkunjung ke Taman Topi:

- Bawalah bekal makan dan minum yang cukup jika anda ingin berhemat agar tidak perlu mencari dan membeli kembali di lokasi.

- Dampingi anak saat menaiki monorel

- Bawa baju ganti dan pakaian renang untuk persiapan jika tiba-tiba anak tergoda untuk main di kolam air. Jika tidak ingin anak-anak main di kolam air, jangan pergi ke bagian belakang taman, agar tidak terlihat anak-anak :D

- Jika budget anda terbatas buatlah perjanjian dengan anak dari awal sebelum memasuki lokasi bahwa mereka hanya boleh memilih beberapa permainan, misal tiga.

- Selalu berikan batas waktu untuk bermain, misal kita disini hanya sampai jam dua siang, dan ingatkan kembali sepuluh menit sebelum acara akan berakhir agar anak memiliki waktu untuk bersiap dan mengurangi kerewelannya ;)

Sekian sharing pengalaman saya. Semoga bermanfaat. Nantikan sharing selanjutnya :) Terima kasih sudah membaca.