Sabtu, 31 Desember 2016

Citarasa Sunda RM Kampoeng Sawah

Pagi pagi mendadak saya berangkat ke Rm Kampoeng Sawah untuk menghadiri sebuah seminar bersama keluarga.

Rupanya Kampoeng Sawah bukan hanya sekedar rumah makan. Melihat dari nama utamanya Kampoeng Sawah Resort sepertinya tempat ini bermaksud tidak hanya sebagai rumah makan namun juga sebagai penginapan, tempat pertemuan/acara juga tempat kolam renang.

Kampoeng sawah terletak di daerah Kabupaten Bandung, di daerah Katapang sebelum Soreang. Kalau anda pergi menuju daerah Banjaran Bandung tentunya akan melewati tempat ini.

Tujuan utama kami datang ke tempat ini adalah menghadiri sebuah seminar. Di lantai atas rumah makan terdapat hall yang cukup luas yang dapat disewa untuk mengadakan pertemuan. Tempat ini dapat menampung lebih dari 200 orang dan menurut saya cukup ideal untuk mengadakan acara karena cukup terbuka sehingga banyak angin segar yang masuk.


Bagi orangtua yang membawa anak dapat mengajak anak-anak pergi ke bagian bawah restauran jika bosan di atas.

Di lantai bawah anak anak dapat melepas penat dengan berjalan jalan menyusuri saung, bermain di pojok tempat main, memberi makan ikan atau duduk menikmati danau kecil dan menelusuri kapal yang tidak terpakai.




Bagian bawah adalah restauran yang terdiri dari banyak saung dan sebuah area makan dengan tempat makan standar kursi dan meja.


Rm Kampoeng Sawah adalah rumah makan berkonsep nyunda. Menu makanan utamanya sudah tentu makanan sunda seperti nasi liwet, ayam goreng dan bakar, ikan goreng, beraneka tumis sayur, sambal dan lainnya. Tempat makannya sebagian besar adalah berupa saung dengan kolam ikan di bagian bawah.

Kampoeng Sawah menyediakan fasilitas parkir yang luas dan mushola di bagian samping. Kebersihannya cukup baik namun di beberapa area di sekitar mushola memang terlihat kusam dan kurang terawat.




Saat jam makan siang tiba rm ini luar biasa penuhnya, sehingga kami tidak mendapati area saung. Area saung tentu menjadi favorit bagi pengunjung karena dapat menikmati makan bersama keluarga dengan suasana lebih santai dengan duduk berselonjor. Untuk duduk di area saung kita tidak dikenakan biaya tambahan , karena ada juga beberapa rumah makan yang mengenakan biaya tambahan untuk bisa duduk di area saung. Namun memang saung diperuntukkan bagi pengunjung yang datang dengan jumlah banyak. Saat saya datang seorang diri saya tidak diperbolehkan mendapatkan area saung saat rm sedang penuh pengunjung.

Tadinya kami akan memesan menu paket. Menu paket tentunya memiliki harga lebih murah, tapi lagi-lagi restauran memiliki kebijakan berbeda saat ramai pengunjung, kami tidak diperbolehkan memesan menu paket. Hmmm...kecewa, akhirnya kami memesan menu terpisah nasi ayam goreng, jus tomat dan jus mangga.

Pelayanan cukup cepat, kami tidak menunggu lama sampai makanan tiba. Namun berdasarkan keterangan pelayan untuk menu nasi liwet kita perlu menunggu waktu agak lama sekitar setengah jam. Kalau anda tidak terburu buru tentu tidak menjadi masalah namun karena saat itu kami akan segera pergi lagi hanya memesan nasi putih biasa. Yang cukup mengecewakan saat kami memesan menu terpisah adalah tidak mendapatkan sambal dan lalapan. Menurut pelayan sambal dan lalap dihargai terpisah.

Untuk rasa sendiri menurut saya rasanya enak, ayam cukup empuk, jus juga enak. Harga relatif terjangkau dan menu cukup variatif.

Oya, jika anda menggunakan kartu debit mandiri akan mendapatkan diskon untuk pembelian minimal seratus lima puluh ribu rupiah. Lumayan ya..

Well untuk rasa dan harga rumah makan ini boleh lah ya.. Apalagi untuk anda yang tinggal di Kabupaten Bandung atau sedang berwisata ke daerah Banjaran, Kabupaten Bandung dan sekitarnya. Untuk anda yang ingin mengadakan acara boleh juga, mereka menyediakan berbagai pilihan paket acara dan pernikahan.


Mungkin lain kali kami akan mencoba ke area kolam renangnya yang juga ada di lokasi yang sama. Menurut informasi harga tiket kolam renang cukup murah dan cukup layak untuk anak-anak. Next time deh kalau ada kesempatan ;)

Semoga bermanfaat  sharingnya, boleh ditambahin ya kalau ada info lainnya :) thx




Sabtu, 17 Desember 2016

Berenang atau Memancing di Fishing Valley?

Berenang sepertinya sudah menjadi aktivitas favorit bagi anak-anak. Tidak perlu menunggu waktu libur tiba, kegiatan ini bisa dilakukan setiap pekan atau sesering mungkin untuk menghibur keluarga.

Fishing Valley merupakan pilihan berenang di daerah Kabupaten Bogor. Tempat ini sangat dekat dengan tempat tinggal kami namun baru kali ini berjodoh kesana :) Terletak di Jalan Raya Pemda, sudah masuk ke dalam Kabupaten Bogor. Untuk menuju kesana kita bisa menggunakan angkutan umum 32 Cibinong-Bubulak (Bogor). Jika menggunakan kendaraan pribadi cukup menemukan jalan raya Pemda di daerah Keradenan. Patokannya cukup mudah yaitu adanya patung ikan sebelum masuk ke kawasan ini. Kalau dari arah Bogor tempat ini terletak tepat sebelum anda akan berbelok ke jalan yang menuju Stasiun Cilebut.



Memasuki kawasan ini akan disajikan dengan hamparan pemancingan yang luas terbentang. Jika anda menggunakan kendaraan umum maka harus berjalan sedikit ke dalam kawasan ini dari jalan utama.

Menurut penuturan staf disana kawasan pemancingan dibagi dua yaitu pemancingan untuk lomba dan pemancingan biasa. Untuk memancing biasa tidak dikenakan biaya saat memancing namun saat dapat ikan tentu saja kita harus membayar :D dengan kisaran harga 25.000-35.000 tergantung dari jenis ikan yang didapat (nila, mas, mujair dan lainnya).

Dari tagline utamanya didapati bahwa Fishing Valley adalah tempat pemancingan dan restoran, namun sayang sekali saya tidak mampir ke restoran sehingga tidak bisa melaporkan bagian tersebut.

Pada awalnya tempat ini menyediakan aktifitas berkuda, namun dikarenakan tidak ada lagi penjaga kuda, saat ini kuda kuda tersebut tidak dapat disewakan untuk dinaiki. Anak-anak saya yang sempat merengek untuk menaiki kuda akhirnya mengurungkan niat karena tidak disewakan. Sehingga kami hanya dapat melihat tiga ekor kuda di istalnya dari jarak jauh.

Daya tarik utama Fishing Valley menurut saya saat ini adalah tempat renangnya, karena adanya kebutuhan masyarakat terutama anak-anak terhadap kolam permainan. Kolam renang buka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi sampai 18.00 sore. Harga tiket masuknya cukup terjangkau yaitu 25.000 untuk hari biasa dan 30.000 untuk weekend per orang. Khusus anak di bawah satu tahun tidak dikenakan biaya.


Kawasan kolam renang dibagi menjadi dua area. Area pertama tentu saja adalah arean bermain dengan empat kolam main dan satu area terpisah khusus dirancang kolam latihan seperti atlet renang dengan batu loncat perenang.



Sehingga kolam ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan dari mulai anak-anak dan keluarga yang sekedar ingin bermain air, siswa dari sekolah yang mengadakan kegiatan renang massal atau atlet yang ingin berlatih khusus.

Fasilitas di kolam cukup lengkap dari mulai tempat tunggu, toilet, kamar ganti, air pancuran outdoor untuk mandi, restaurant, jajanan, area bermain, penyewaan ban, sampai fasilitas hiburan seperti panggung besar dan organ tunggal bagi yang ingin eksis karaokean.

Tempat tunggu berpayung letaknya sangat dekat dengan kolam sehingga orangtua cukup tenang untuk mengawasi anak dari jauh. Namun saran saya selalu dampingi anak-anak dari jarak dekat, ikut berenang bersama tentunya lebih baik.

Saya selalu mengusahakan berenang bersama anak-anak, selain sebagai bonding dengan mereka juga untuk pengawasan yang lebih. Berada di kawasan air bagi saya memiliki resiko yang cukup besar, dari mulai resiko tenggelam, terpeleset karena licin, juga bermain bersama teman atau orang lain yang kadang membahayakan. Bahkan saat saya sudah antisipasi mengawasi dari jarak dekat pun masih ada saja hal hal tidak diinginkan yang terjadi.

Kejadian hari ini misalnya saat Faiha terantuk pinggiran perosotan air. Meskipun ada lifeguard benar-benar tidak menjamin karena mereka mengawasi banyak hal dan saat terjadi kecelakaan pun mereka tidak akan bertindak secepat orangtua. Saat kejadian tadi misalnya, meskipun hanya kecelakaan ringan lifeguard hanya berpesan untuk hati-hati tanpa sedikitpun mengecek kondisi anak, sementara sang anak menangis kesakitan.

Kejadian lain yang tidak diinginkan lainnya adalah adanya tikus mati di kolam anak. Jika orangtua tidak turun langsung, maka anak-anak akan tetap bermain di kolam. Padahal hal ini beresiko penyebaran penyakit dari tikus mati tersebut.  Segera setelah terlihat tikus itu kami memanggil petugas untuk membersihkan dan melarang anak-anak bermain di kolam tersebut.

Kebersihan di area kolam dapat saya katakan cukup. Tempat sampah banyak disediakan pihak pengelola sehingga pengunjung tidak kesulitan membuang sampah. Namun di beberapa bagian kolam terdapat daun-daun kering sehingga di beberapa bagian kolam tampak sedikit kotor. Bagian kebersihan perlu digalakkan terutama di bagian jalanan antar kolam yang sedikit licin dan kotor. Namun untuk toilet dapat saya nilai cukup bersih.

Untuk permainan di kolam sendiri saya lihat cukup lengkap dari mulai berbagai perosotan mini sampai melingkar, ember tumpah, pancuran air, terowongan juga perosotan dengan ban besar. Sehingga anak-anak terlihat puas bermain disana.

Yang saya sayangkan adalah pada lifeguard yang menyewakan ban. Harga sewa untuk ban kecil Rp.10.000 dan ban super besar Rp.20.000. Pada saat menyewa tidak disebutkan berapa lama penggunaan ban. Sehingga anak saya sangat kecewa saat bermain tiba-tiba ban nya diambil lifeguard karena sudah dua jam pemakaian.

Di depan pintu masuk disebutkan aturan tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar. Cukup dimengerti karena di dalam area kolam banyak dijual berbagai makanan dengan harga yang masuk akal. Untuk jagung rebus, popcorn, crepes dan singkong goreng misalnya dihargai lima ribu rupiah. Serta ada berbagai jenis jajanan lainnya seperti nasi goreng, seblak, popmie, dan aneka snack.

Di bagian atas terdapat area outbond yang cukup luas. Area ini sepertinya dibuat untuk rombongan yang ingin mengadakan kegiatan khusus bersama-sama. Karena di dalam area ini terdapat sebuah panggung agak besar untuk mengadakan acara dan permainan anak.


Akhir kata anak-anak tentunya puas bermain disini. Sehingga hujan lah yang akhirnya menghentikan kegiatan mereka :D Dari senyum yang mengembang di bibir mereka insyaallah kami akan kembali lagi kesini karena harga yang terjangkau juga pastinya.







Jumat, 18 November 2016

Jalan Jalan Hemat: Bermain di Taman Ekspresi

Jika anda sedang berniat hemat tapi anak-anak ingin bermain, ajaklah mereka ke taman kota yang bisa diakses secara cuma cuma. Bukan hanya untuk anak-anak tentunya, remaja, dewasa, manula, siapa saja bisa datang ke taman kota.

Ada banyak taman kota di Bogor, salah satunya adalah Taman Ekspresi. Taman ini terletak di pusat kota, tidak jauh dari Taman Kencana. Untuk menuju kesini bisa menggunakan angkutan umum, tapi saya lupa jurusannya (nanti di update ya).

Dinamakan Taman Ekspresi mungkin untuk memberikan masyarakat kesempatan berekspresi melakukan berbagai kegiatan positif.

Taman ini berukuran cukup luas. Yang menonjol dari taman ini adalah memiliki kursi berundak seperti di stadion. Mungkin kursi ini sengaja di desain untuk menonton jika ada pertunjukkan di tengah taman.

Faiha anak saya adalah anak yang sangat aktif. Karenanya dia sangat senang dibawa ke tempat luas seperti ini. Dari awal datang langsung lari berputar ke seluruh taman, tak henti hentinya seperti gasing ^^' Anak-anak pasti suka dengan ruang terbuka yang luas seperti ini, terlebih anak yang aktif.

Ada banyak aktivitas yang dilakukan di taman ini, yang paling menarik tentunya banyak anak-anak yang sedang bermain sepatu roda, rupanya taman ini adalah tempat berlatih komunitas sepatu roda Bogor setiap hari Sabtu dan Minggu.


Ada juga komunitas lingkungan yang sedang mengadakan rapat dan kegiatan.



Ada yang bersepeda, makan bersama, dan banyak yang sekedar duduk santai berbincang bersama atau sendirian sambil menikmati sepoi angin.



Sayangnya ada beberapa pengamen disana yang betul betul merusak suasana. Pengamen ini mengamati, pengunjung yang baru datang segera didatangi untuk mengamen, padahal sedang asik-asiknya menikmati suasana. Tak hanya satu, selang beberapa lama datang lagi pengamen lainnya yang langsung datang berhadapan dengan kita, suaranya pun tidak merdu. Sungguh sangat disayangkan. Saya rasa pemerintah perlu mengawasi kehadiran para pengamen ini. Karena kehadiran mereka dapat membuat masyarakat malas untuk datang kesini.

Taman ini sangat bersih dan rapi. Pedagang makanan hanya ada di luar area taman, itupun tertata dengan rapi. Tidak ada sampah, semoga selalu seperti ini. Ada beberapa papan petunjuk di taman ini seperti larangan untuk menginjak rumput. Sebagai pengunjung kita harus menghormati aturan dan selalu menjaga kebersihannya ya..


Sepertinya pemerintah berhasil menjadikan taman ini sebagai tempat untuk berekapresi, sesuai dengan namanya. Saya pribadi langsung kepikiran untuk membawa biola saya dan berlatih disana. Bermain musik di ruangan terbuka yang teduh itu terbaik (buat saya)... adakah pemain musik lain yang mau menemani??.. Kita chamber sama2 :) Kalau anda suatu hari kesana dan menemukan ada yang bermain biola disana, mungkin itu saya, haha...

Yang menjadi pertanyaan saya, apa yang terjadi dengan semua aktivitas disana jika hujan?... Karena Bogor langganan hujan, dengan waktu yang cukup lama dan lebat. Apakah seketika itu juga bubar? karena tidak ada penutup/atap di taman. Sayang sekali ya kalau harus bubar, karena ada banyak kegiatan positif di dalamnya. Adakah upaya untuk mengoptimalkan fungsi taman saat hujan?..

Kami tidak terlalu lama disana, karena langit kembali mendung. Sampai detik terakhir kami akan pulang, kakak Faiha masih berlarian memutari taman. Dia sangat senang. Sepertinya taman ini akan menjadi favorit kami :)




Selasa, 15 November 2016

Saung Pak Ewok-Pilihan Kuliner Bogor yang Berkesan

Dalam rangka menjamu bubu a.k.a nenek Cucu yang sedang berkunjung ke rumah, kami mencari tempat kuliner yang berkesan namun tidak terlalu jauh dan tidak terlalu macet. Pertimbangan kami setiap pergi bersama keluarga adalah menghindari macet ^^

Saung Pak Ewok berada dalam kawasan kuliner yang sangat terkenal di Bogor: Taman Kencana.  Untuk menuju Taman Kencana bisa menggunakan angkutan umum, namun tidak semua tempat kuliner di Taman Kencana terlewati angkot, khususnya Saung Pak Ewok. Tempat ini sedikit terpisah dengan deretan 'Kedai Kita', 'Apple Pie' dan lainnya. Jika kita menggunakan angkot, harus berjalan ke bagian dalamnya. Kalau kita belum pernah kesana mungkin agak bingung menemukannya. Tidak sulit kalau kita gunakan 'GPS', seperti yang dilakukan suami saya^^



Tempat kuliner di desain cukup hangat, tidak begitu besar, tapi penuh sekali dengan pengunjung pada saat weekend. Menurut pengamatan sebagian besar pengunjung adalah anak-anak muda, sebagian lagi adalah keluarga muda seperti kami.




Beberapa pengunjung yang baru datang rela mengantri berdiri di depan demi mendapatkan tempat duduk. Namun yang saya perhatikan tidak begitu lama mereka menunggu karena makanan yang disajikan disini lebih banyak berjenis makanan cemilan sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk makan.

Menurut artikel yang saya baca Pak Ewok pada awalnya berjualan sop buah. Tak heran menu tempat ini memiliki banyak varian sop buah dan berbagai jenis es lainnya. Untuk makanan terdapat berbagai jenis baso, cuanki, somay batagor. Seingat saya tidak ada menu nasi.

Kami memesan batagor, cuanki, baso goreng, somay, sop buah yoghurt, es Bangkok, minuman oreo dan puding. Untuk rasa kami sepakat lumayan. Apalagi kalo tanya sama suami yang selera enaknya tinggi^^' Lahir dan besar di Bandung yang memiliki citarasa makanan yang enak-enak dan murah. Di Bandung tukang jualan depan rumah, pinggir jalan semuanya enak dan murah. Susah menaklukkan lidah orang Bandung atau yang lama tinggal di Bandung :D


Somay dan batagor rasanya biasa saja tapi bumbunya enak. Yang saya recommended justru Baso Goreng dan Es Bangkok nya, enyaakkk... Sayang ga sempet foto makanannya.

Oya di bagian depan dijual puding dengan bentuk yang menarik. Waspadalah anak-anak pasti tergoda, haha... termasuk kakak Faiha. Sehat sih pudingny, tapi mahil, satu puding berukuran agak besar harganya Rp.19.000,- (sama dengan harga makanan), dan setelah dibeli ga dihabisin karena rasanya biasa saja.

Yang berbeda dari tempat makan ini adalah mereka menyediakan fasilitas naik andong/ bendi/ dokar dari kawasan parkir yang agak jauh ke depan pintu tempat makan bagi pengunjungnya secara gratis! Yeaaayyy... lumayan naik andong, hiburan buat anak-anak. Padahal jaraknya deket si, tapi seru aja ya naik andong.


Tapi secara keseluruhan tempat ini cukup rekomendasi untuk makanan yang lumayan enak dengan harga yang tidak terlalu mahal. Karena di Bogor rata-rata harga makanan menurut kami relatif mahal dengan rasa yang biasa saja (belum move on sama Bandung).

Sekian laporan kuliner kali ini. Selamat berkuliner cerdas :) Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.


Sabtu, 12 November 2016

Wisata ke Taman Topi

Perjalanan ke Taman Topi ini cukup mendadak sebetulnya karena baru malam sebelumnya saya diajak oleh Ateh a.k.a Ibu Zaki.

Taman Topi terletak di pusat kota Bogor. Untuk menuju kesana bisa diakses dengan berbagai angkot yang menuju stasiun kereta Bogor. Selain menggunakan kendaraan pribadi tentu saja bisa menggunakan kereta api dalam kota karena letaknya bersebelahan dengan stasiun kereta api Bogor.

Kali ini kami menuju kesana menggunakan kereta api. Walaupun sebenarnya jarak dari rumah kami tidak terlalu jauh dengan Taman Topi namun anak-anak lebih suka bepergian dengan kereta.

Hari minggu pagi persiapannya cukup membawa bekal nasi, minuman, snack dan perlengkapan renang karena menurut informasi anak-anak bisa bermain air disana.

Kami naik kereta dari stasiun Cilebut di dekat rumah, satu stasiun sebelum stasiun Bogor. Biaya kereta per orangnya murah meriah, ga sampai 10 ribu, lupa karena tiketnya dibayarin ibu zaki, :) .. Alhamdulillah kereta krl nyaman dan dapet duduk karena kita berangkat bersama krucil, jadi diutamakan anak- anak.

Sampai di stasiun Bogor sudah masuk waktu zuhur. Kami mampir shalat di mushola stasiun yang cukup nyaman dan rapi. Baru pertama menginjak stasiun Bogor, cukup kagum dengan suasananya yang canggih dan luas. Stasiun lain yang saya datangi soalnya biasa saja. Mungkin karena stasiun Bogor ini pemberhentian terakhir ya, jadi banyak yang hilir mudik naik kereta, apalagi pekerja pekerja di Jakarta banyak yang huniannya di Bogor. Sehingga stasiun ini menjadi fasilitas penting dalam kehidupan masyarakat Bogor utamanya.

Taman Topi terletak hampir bersebelahan dengan stasiun Bogor. Keluar dari stasiun kita hanya perlu berjalan ke arah sebelah kiri beberapa meter saja dan voilaaa!, sampai...!! :)

Taman Topi dikelola cukup baik melihat kerapihan dan kebersihannya. Tiket masuk ke per orangnya cukup murah, hanya sembilan ribu rupiah per orang. Tapi....untuk masuk/ main ke tiap wahananya kita harus membeli coin atau tiket lagi. Harga tiap permainan atau wahana berbeda beda, untuk naik kereta monorel misalnya kita membayar Rp.10.000,- per kereta (bisa dua orang). Flying fox Rp.10.000,- per anak. Yang paling mahal mungkin masuk ke kolam air (kolam renang mini) yaitu Rp. 25.000,- per anak. Jumlah permainan di Taman Topi mungkin lebih dari sepuluh. Kalau semua permainan mau dinaiki anak-anak garuk garuk kepala juga saya ^^'

Kalau kita ga mau keluarin uang lagi saat main di Taman Topi bisa saja sih karena disana ada taman bermain outdoor dengan fasilitas ayunan, tali panjat dan lainnya yang bisa digunakan secara gratis. Tapi ya yang namanya anak-anak liat aneka mainan di sekelilingnya, ya pasti pengen lah ya.... #tepokjidat#. Makanya pas saya masuk ke taman, anak anak saya ingatkan hanya boleh menaiki tiga wahana ^^'

Anak anak saya menaiki monorel, balon putar, bombomcar, kolam air dan flying fox. Permainan monorel cukup menyenangkan karena kita dapat melihat berbagai wahana dari taman topi dari atas namun juga menegangkan karena kita menaiki kereta di tempat yang cukup tinggi dengan satu rel yang sepertinya bergoyang-goyang. Saran saya anak-anak sebaiknya didampingi orang dewasa saat menaikinya, berjaga-jaga memegangi anak-anak yang tiba-tiba berdiri atau bergoyang goyang atau naudzubillah melompat... karena bagian samping pintu kereta pendek dan cukup terbuka.

Bombomcar tentu saja seru bagi anak-anak ya, berputar mengelilingi mobil dan saling menabrakkan. Adek yang menaiki ini bersama saudara laki-lakinya yang lebih besar 'ketagihan' minta berulang ulang menaikinya.

Nah, kalo balon gelembung di atas air ini menjadi pilihan kakak. Dari awal matanya langsung tertuju kesana. Bola besar berwarna warni yang menggelinding di atas air sepertinya sangat menarik. Sayangnya satu tiket bola gelembung yang cukup mahal menurut saya, kalau tidak salah 20 ribu per anak, dalam waktu yang relatif sebentar.



Permainan kolam air yang terletak di bagian belakang Taman Topi pastinya akan menarik anak-anak kecil. Kolam renang mini ini tinggi airnya hanya sebetis orang dewasa. Meskipun ukurannya kecil namun memiliki beberapa pernak pernik air seperti berbagai pancuran yang disukai anak. Namun dengan ukuran kolam yang sempit sepertinya tidak bisa didampingi orang dewasa langsung. Pada saat anak anak kami bermain disana, anak-anak lain pun tidak ada yang didampingi orang dewasa di dalam kolam. Entah karena orang yang tidak memiliki tiket tidak boleh masuk atau memang orangtua/ pendamping waktu itu hanya berniat mengawasi dari jauh. Kalau saya pribadi karena anak-anak sudah berusia lima dan tujuh tahun saya merasa bisa melepas mereka di kolam yang pendek. Selain itu ada penjaga kolam yang mengawasi anak-anak.

Pendamping hanya duduk di tempat yang telah disediakan di samping kolam. Tempat tunggunya persis berada di samping kolam sehingga kita dapat mengawasi anak-anak dari luar. Namun kekhawatiran tentu ada bagi anak-anak yang berusia balita seperti terpeleset jika bermain tanpa pendampingan langsung.

Yang paling berkesan sepertinya adalah menaiki flying fox karena ini kali pertama mereka melakukannya.

Menurut penjaga wahana, flying fox sudah bisa dilakukan mulai usia empat tahun. Anak-anak diikat dengan tali pengaman, meniti anak tangga di pohon yang tinggi lalu meluncur beberapa meter ke bagian tengah taman.


Dari pengalaman kami berkunjung ke Taman Topi anak-anak terlihat sangat berkesan dengan permainannya, terbukti mereka ingin balik lagi kesana. Tapi bagi saya, wisata ini terlihat murah tapi ternyata mahal mengingat permainan permainan di dalamnya bayar terpisah kembali. Berikut beberapa tips yang dapat saya berikan jika anda ingin berkunjung ke Taman Topi:

- Bawalah bekal makan dan minum yang cukup jika anda ingin berhemat agar tidak perlu mencari dan membeli kembali di lokasi.

- Dampingi anak saat menaiki monorel

- Bawa baju ganti dan pakaian renang untuk persiapan jika tiba-tiba anak tergoda untuk main di kolam air. Jika tidak ingin anak-anak main di kolam air, jangan pergi ke bagian belakang taman, agar tidak terlihat anak-anak :D

- Jika budget anda terbatas buatlah perjanjian dengan anak dari awal sebelum memasuki lokasi bahwa mereka hanya boleh memilih beberapa permainan, misal tiga.

- Selalu berikan batas waktu untuk bermain, misal kita disini hanya sampai jam dua siang, dan ingatkan kembali sepuluh menit sebelum acara akan berakhir agar anak memiliki waktu untuk bersiap dan mengurangi kerewelannya ;)

Sekian sharing pengalaman saya. Semoga bermanfaat. Nantikan sharing selanjutnya :) Terima kasih sudah membaca.






Jumat, 14 Oktober 2016

Menginap di The Sahira Hotel Bogor

Kami tinggal di Bogor sudah satu tahun. Kali ini kami menginap di hotel dalam rangka hadiah ulang tahun kakak Faiha yang ke 7. Niat awalnya kami akan pergi berenang ke DJungle, tapi entah kenapa akhirnya Faiha minta ke hotel. Sudah ada beberapa nama hotel yang terlintas sebelumnya, tapi karena budget yang terbatas saya kembali melakukan survey yang cukup mendalam. Sangat mendalam, sampai beberapa hari kerjaan saya bulak balik pegang hp untuk cari info :D

Selain budget pertimbangan kami adalah mencari hotel yang ramah anak. Apakah hotel menyediakan fasilitas yang dapat membuat anak betah seperti kolam renang pastinya, area bermain anak atau kegiatan khusus untuk anak. Kebijakan hotel mengenai anak juga menjadi pertimbangan. Diantaranya kebijakan anak yang ikut menginap di kamar dan kebijakan anak saat sarapan. Beberapa hotel menerapkan kebijakan anak bayar full 100% untuk sarapan, sebagaian hanya  50%, ada juga yang memberikan free. Bagi saya ini sangat menjadi pertimbangan mengingat anak-anak apalagi Faiha makan dengan porsi yang sangat sedikit. ^^ Ngenes banget ya kalau anak-anak harus bayar full. Sehingga sudah pasti hotel yang tidak ramah anak tidak akan menjadi pilihan kami. Setelah berhari hari mencari info akhirnya saya memutuskan menginap di The Sahira Hotel Bogor.

Kami melakukan booking hotel melalui Agoda. Setelah saya mengetahui rate kamar resmi dari hotelnya langsung ternyata pemesanan kami melalui agoda cukup murah ya. Kami mendapatkan harga kamar deluxe dari Agoda 580 rb, sementara harga yang di publish langsung pihak hotel untuk harga kamar deluxe adalah 1,3 jt. Rejeki... Tergantung juga sebenernya karena pengalaman teman pernah juga justru mendapatkan harga yang lebih murah langsung dari hotelnya. Tapi memang ya harga hotel di Bogor dan Jawa lainnya lebih mahal dibanding harga hotel di Manado. Sebelum di Bogor kami tinggal di Manado. Harga hotel hotel berbintang dengan fasilitas yang sangat baik bisa didapat dengan harga lebih murah.

The Sahira hotel ini berada di pusat kota bogor namun bukan di area yang terlalu ramai. Sangat mudah diakses dengan angkutan umum a.k.a angkot bogor yang menuju kawasan air mancur atau pasar anyar. Cukup mudah dicari karena berada di pinggir jalan utama.

Begitu memasuki halaman hotel terlihat bangunan yang cukup mewah meskipun tidak luas. Suasananya terasa islami karena pegawai perempuan disana memakai pakaian muslim tertutup. Bukan berarti hotel ini hanya untuk muslim ya, pelayanan dan lainnya tetap terasa profesional seperti hotel berbintang lainnya. Staf nya dari bagian depan sampai yang kami bertemu di setiap jalan menyapa dengan ramah.

Saya dan anak anak suka dengan lobi depannya karena luas dan mewah. Sementara saya check in, anak anak senang mengeksplore bahkan berlarian di lobi.


Saat check-in  hampir jam 3 sore kamar sudah siap tentunya karena memang check-in sudah siap sejak jam 2 siang menurut aturan.

Lorong lorong hotelnya cukup luas, dan saat memasuki kamar saya cukup puas karena kamarnya cukup lega dan bersih. Saya ga suka kamar yang sempit dan pengap.



Namun yang buat saya dan Kalila sedikit kecewa adalah tidak ada bath tub di kamar mandi. Pada saat kami melihat gambar gambar kamar di website hotel dan travel terdapat gambar bath tub. Ternyata fasilitas tersebut hanya ada di kamar yang rate nya lebih tinggi.

Tak menunggu lama setelah memasuki kamar anak-anak sudah tak sabar untuk berenang. Meski badan lelah saya tetap semangat mengantar mereka berenang, berhubung ini juga dalam rangka merayakan ulang tahun kakak dan hadiah karena nilai nilai uts nya bagus :)

Kamar kami berada di lantai tujuh sementara kolam renang berada di lantai tiga. Ukuran kolam renang relatif kecil. Hanya ada dua bagian kolam renang, yang berukuran kecil diperuntukkan bagi anak-anak, sementara untuk dewasa terdapat kolam renang yang lebih luas. Tidak ada perosotan atau mainan lain, benar benar hanya kolam renang. Karena kolam renangnya berada di luar ruangan angin yang bertiup di daerah kolam renang cukup besar. Faiha yang tidak kuat dingin hanya bisa bertahan setengah jam disana. Selain karena angin yang besar, air kolamnya pun sangat dingin. Yang sangat disayangkan pada waktu kami berenang disana tidak ada penjaga kolam dan semua handuk basah. Saya yang tidak menduga tidak ada handuk di kolam segera mencari staf hotel karena Faiha sudah menggigil kedinginan. Untungnya di luar area kolam ada staf dan segera membantu saya menyediakan handuk. Meskipun Kalila masih betah berenang tapi kami tidak bisa berlama lama karena Faiha sudah kedinginan. Oiya letak kolam renang yang ada di bagian atas dan luar ruangan membuat saya bisa menikmati matahari terbenam. Senangnya... Jarang-jarang bisa menikmati suasana seperti itu. Sayang saya tidak membawa hp ke area kolam renang sehingga tidak bisa mengabadikan momen di kolam renang. Baru setelah dari kamar saya bisa mengambil gambar kolam renang dari atas.



Letak hotel yang terdapat di pusat kota memberikan kemudahan saat kami akan mencari makan malam. Paginya kami pergi untuk sarapan. Apesnya hari minggu saat kami menginap berbarengan dengan diadakannya resepsi pernikahan di hotel. Sehingga tempat sarapan yang seharusnya berada di lantai bawah dipindahkan ke lantai lain yang memang bukan khusus tempat makan. Sehingga penataan tempat makannya kurang apik. Kursi dan meja untuk para tamu pun kurang. Saat kami datang sudah tidak ada tempat duduk sehingga kami harus mencari meja dan kursi di luar area makan yang tidak ber ac, lumayan panas dan kurang nyaman. Untuk makanan rasanya biasa saja, bagi saya dan suami tidak ada yang spesial.

Selepas makan anak-anak sudah tak sabar untuk bermain. Di bagian bawah terdapat kids corner. Meskipun mainannya cukup banyak namun tempatnya sangat sempit. Beruntung pada saat kami datang hanya ada satu keluarga yang sedang bermain. Bersyukur juga keluarga tersebut mau berbagi giliran sehingga saat kami datang mereka pergi. Terima kasih..:)
Karena kalau ada beberapa anak disitu mungkin ruangan itu akan lebih pengap dan tidak nyaman. Tak heran area tersebut dinamakan kids corner karena letaknya memang betul betul di bawah tangga, memanfaatkan ruang yang ada.



Di sebelah kids corner persis tempat akan diadakannya acara akad nikah dan resepsi pernikahan. Saya beberapa lama memperhatikan dekorasi dan penataannya yang cantik. Saya rasa area ini cukup ideal untuk dijadikan tempat acara. Meskipun areanya kecil namun cukup 'hangat'. Berada di area yang sedikit outdoor, di sebelahnya terdapat taman kecil untuk tamu anak-anak dan terdapat fasilitas masjid kecil yang juga cukup cantik di sebelahnya. Kalau dulu saya belum menikah mungkin ini menjadi tempat pilihan untuk akad dan resepsi :)





Setelah bosan main di kids corner anak-anak pun berpindah ke area bermain outdoor yang ada di sebelah. Kecil memang, hanya ada panjat tali, ayunan, dan jungkat jungkit, namun anak-anak sangat senang bermain disana. Kalau saya tidak beri waktu mungkin mereka terus bermain disana. Tapi lagi lagi kami beruntung karena saat itu hanya kami yang bermain disana, sehingga anak anak bebas bermain. Jika saja ada tamu lain saya rasa mereka tidak merasa nyaman karena hanya ada tiga permainan yang harus dibagi bersama. Menurut saya pihak hotel bisa menambahkan dua jenis mainan lagi disitu karena masih terdapat sedikit lahan kosong di arena bermain.




Karena matahari mulai tinggi saya memutuskan agar kami kembali ke kamar. Pemandangan dari dalam kamar sebenarnya cukup indah karena kita bisa melihat gunung, namun kalau kita melihat ke bagian bawah memang cukup kontras karena terlihat bangunan rumah yang kurang apik. :)


Wisata hotel kami memang sangat singkat karena siangnya kami sudah kembali bersiap untuk check out. Kurang lama yaa... Kl nginep di hotel memang pengennya dua tiga hari lah yaaa... Hehe...

Akhir kata anak anak terlihat senang berlibur di hotel ini. Meskipun fasilitasnya serba mini tapi pihak hotel cukup mengakomodir kebutuhan untuk anak anak. Tulisan ini dibuat hanya untuk berbagi pengalaman dengan teman teman yang juga mungkin sedang membutuhkan referensi menginap. Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.